1. Kode G
Motor Prima : Standar 72
Motor Grand/Supra : Standar 72
Motor Kharisma : Standar 75
Motor Kaze : Standar 88
Motor Mio : Standar 105
Size Jet - Up : 72 ; 75 ; 78 ; 80 ;
82 ; 85 ; 88 ; 90 ; 92 ; 95 ; 98 ; 100 ; 105 ; 110 ; 112 ; 115 ; 120 ; 130
; 35 ; 140 ; 145 ; 150 ; 155
2. Kode S
Motor Jupiter Z : Standar 105
Motor Vega : Standar 90
Motor V80 : Standar 85
Motor Shogun 110/125 : Standar 97.5
Motor Smash : Standar 92.5
Motor Nouvo : Standar 110
Size Jet - Up : 90 ; 92.5 ; 95 ;
97.5 ; 100 ; 105 ; 110 ; 120 ; 125 ; 130 ; 135 ; 140 ; 145 ; 150
3. Kode #
Motor F1ZR : Standar 130
Motor RX King : Standar 150
Motor RX S : Standar 130
Motor RX Z : Standar 210
Motor Satria 120R : Standar 90
Motor Ninja KRR150 : Standar 260
Size Jet - Up : 80 ; 85 ; 90 ; 95 ;
100 ; 105 ; 110 ; 115 ; 120 ; 125 ; 130 ; 135 ; 140 ; 145 ; 150 ; 155 ; 60
; 165 ; 170 ; 175 ; 180 ; 185 ; 190 ; 195 ; 200 ; 205 ; 210 ; 215 ; 220 ; 225
; 230 ; 240 ; 260 ; 270 ; 280 ; 290 ; 300 ; 310 ; 320
4. Kode K
Motor Tiger : Standar 120
Motor Ninja 250 : Standar 132
Motor GL Max : Standar 100
Motor GL Pro : Standar 108
Motor NSR : Standar 130
Motor Satria FU 150 : Standar 105
Motor Jupiter MX : Standar 105
Motor Thunder 125 : Standar 110
Motor Vario : Standar 110
Motor Ninja 250 : Standar 95
Motor Byson : Standar 112.5
Size Jet - Up : 90 ; 92 ; 95 ; 98 ;
100 ; 102 ; 105 ; 108 ; 110 ; 112 ; 115 ; 118 ; 120 ; 122 ; 125 ; 128 ; 30
; 132 ; 135 ; 138 ; 140 ; 142 ; 145 ; 148 ; 150 ; 152 ; 158 ; 160 ; 162
; 165 ; 170
Pilot Jet
1. Kode G
Motor Grand/Supra : Standar 38
Motor Kharisma : Standar 35
Motor Vario : Standar 35
Motor Kaze : Standar 38
Size Jet - Up : 35 ; 37.5 ; 38 ; 40
; 42 ; 42.5 ; 45 ; 48 ; 50
2. Kode S
Motor Jupiter Z : Standar 17.5
Motor Jupiter MX : Standar 20
Motor Vega : Standar 15
Motor Nouvo : Standar 17.5
Motor Satria FU150 : Standar 12.5
Motor Shogun 110/125 : Standar 17.5
Size Jet - Up : 12.5 ; 15 ; 17.5 ;
20 ; 22.5 ; 25 ; 27.5 ; 30 ; 32.5 ; 35 ; 37.5 ; 40 ; 42.5 ; 45 ; 47.5 ; 50
3. Kode #
Motor RXZ/RGR : Standar 22.5
Motor RXK/RXS : Standar 17.5
Motor Scorpio : Standar 17.5
Motor F1ZR : Standar 17.5
Motor V80 : Standar 15
Motor Satria 120R : Standar 17.5
Motor Thunder 125 : Standar 12.5
Motor Raider : Standar 12.5
Motor Ninja KRR150 : Standar 27.5
Motor Pulsar : Standar 17.5
Motor Byson : Standar 15
Size Jet - Up : 12.5 ; 15 ; 17.5 ;
20 ; 22.5 ; 25 ; 27.5 ; 30 ; 32.5 ; 35 ; 37.5 ; 40 ; 42.5 ; 45 ; 47.5 ; 50
4. Kode K
Motor Tiger : Standar 35
Motor NSR : Standar 42
Motor GL Max : Standar 45
Motor GL Pro : Standar 38
Motor Mega Pro : Standar 35
Motor Mio : Standar 38
Motor Ninja KR150 : Standar 45
Size Jet - Up : 35 ; 38 ; 40 ; 42 ;
45 ; 48 ; 50 ; 52 ; 55 ; 58 ; 60 ; 62 ; 65 ; 68 ; 70
5. Kode CR
Motor Ninja 250 : Standar 38
Size Jet - Up : 35 ; 38 ; 40 ; 42 ;
45 ; 48 ; 50 ; 52
___________________________________________________________________
Tips skutik biar kenceng tanpa Bore Up
Mau upgrade performa
skutik tanpa bore up? "Trik paling diminati adalah meniru teknik upgrade
performa pada motor jenis bebek,” ujar Ditto Watt, mekanik bengkel 5758
Motorcycle di Jl. Samoja, Kosambi, Bandung. Untuk urusan upgrade tanpa bore-up,
biasanya pengerjaan lebih banyak terkonsentrasi pada silinder head. Kelar
bagian atas, baru setingan menjalar ke bagian lain. Mau tau lengkapnya?
Roller
Menurunkan bobot roller jadi langkah untuk menyelaraskan setingan upgrade performa non bore-up yang sudah dibuat. Enggak perlu terlalu banyak penurunan bobot roller-nya. Cukup lebih ringan 2 gram dari roller standar bawaan skutik
Noken As
Buka tutup klep juga mesti disesuaikan. Untuk hal tersebut, langkah paling mudah adalah dengan mengganti noken as standar dengan yang racing. “Itu rumus sederhana bagi mereka yang pakai Yamaha Mio. Buat pengguna Honda BeAT, treatment-nya bisa lebih sederhana lagi,” jelas Ditto. Masih kata Ditto, cukup setel ulang kerenggangan klep. Dengan fuller gauge, setting ulang klep inlet pada angka 0,15-0,20 mm dan bagian exhaust dibikin rapat (0,07-0,1 mm).
Porting
Dalam kondisi yang masih standar dinding pada lubang inlet maupun exhaust, teksturnya seperti kulit jeruk. Oleh mekanik hal tersebut dianggap sebagai penghambat alur gas masuk maupun keluar. Supaya proses masuknya bahan bakar ke ruang bakar dan proses keluarnya jadi lancar, bagian tersebut mesti dibuat halus dan rata. Untuk proses menghaluskan dan meratakan, biasanya mekanik melakukan teknik porting
Knalpot
Dengan metode non bore-up untuk upgrade performa skutik, enggak mengharuskan pakai knalpot racing. Namun agar proses pembuangannya lebih lancar, knalpot bawaan motor mesti dimodifikasi. “Bila enggak mau knalpot standar pabrik yang diobok-obok, bisa juga dilakukan ganti knalpot aftermarket yang standar bobok,” kata ayah 1 anak itu.
Roller
Menurunkan bobot roller jadi langkah untuk menyelaraskan setingan upgrade performa non bore-up yang sudah dibuat. Enggak perlu terlalu banyak penurunan bobot roller-nya. Cukup lebih ringan 2 gram dari roller standar bawaan skutik
Noken As
Buka tutup klep juga mesti disesuaikan. Untuk hal tersebut, langkah paling mudah adalah dengan mengganti noken as standar dengan yang racing. “Itu rumus sederhana bagi mereka yang pakai Yamaha Mio. Buat pengguna Honda BeAT, treatment-nya bisa lebih sederhana lagi,” jelas Ditto. Masih kata Ditto, cukup setel ulang kerenggangan klep. Dengan fuller gauge, setting ulang klep inlet pada angka 0,15-0,20 mm dan bagian exhaust dibikin rapat (0,07-0,1 mm).
Porting
Dalam kondisi yang masih standar dinding pada lubang inlet maupun exhaust, teksturnya seperti kulit jeruk. Oleh mekanik hal tersebut dianggap sebagai penghambat alur gas masuk maupun keluar. Supaya proses masuknya bahan bakar ke ruang bakar dan proses keluarnya jadi lancar, bagian tersebut mesti dibuat halus dan rata. Untuk proses menghaluskan dan meratakan, biasanya mekanik melakukan teknik porting
Knalpot
Dengan metode non bore-up untuk upgrade performa skutik, enggak mengharuskan pakai knalpot racing. Namun agar proses pembuangannya lebih lancar, knalpot bawaan motor mesti dimodifikasi. “Bila enggak mau knalpot standar pabrik yang diobok-obok, bisa juga dilakukan ganti knalpot aftermarket yang standar bobok,” kata ayah 1 anak itu.
Spuyer
Seting ulang spuyer, tergantung dengan keinginan dari si pengguna skutik tersebut. Bila masih ingin mempertahankan penggunaan filter udara, maka setingan spuyernya dibuat kering. Tapi bila maunya open filter, mau tidak mau perbandingan spuyernya dibuat basah. “Soal berapa angka ukuran spuyernya, mesti trial and error. Enggak bisa 1 perbandingan main jet dan pilot jet, bisa dipakai pada semua skutik,” terang Ditto.
Kompresi
Meningkatkan rasio kompresi pada mesin skutik, akan membuat power meningkat. Begitu gas dibuka, peningkatan mesin skutik yang perbandingan kompresinya dinaikkan terasa dari rpm bawah sampai atas. “Buat Yamaha Mio yang pistonnya cekung, cara menaikkan kompresinya bisa dengan melakukan papas silinder head. Enggak usah banyak-banyak, untuk skutik harian cukup 1-1,5 mm saja,” terang Ditto. Sementara itu buat pengguna Honda BeAT, untuk menaikkan rasio kompresi bisa dengan mengganti piston. Cukup masukkan piston Honda Vario yang berkubah jenong
Seting ulang spuyer, tergantung dengan keinginan dari si pengguna skutik tersebut. Bila masih ingin mempertahankan penggunaan filter udara, maka setingan spuyernya dibuat kering. Tapi bila maunya open filter, mau tidak mau perbandingan spuyernya dibuat basah. “Soal berapa angka ukuran spuyernya, mesti trial and error. Enggak bisa 1 perbandingan main jet dan pilot jet, bisa dipakai pada semua skutik,” terang Ditto.
Kompresi
Meningkatkan rasio kompresi pada mesin skutik, akan membuat power meningkat. Begitu gas dibuka, peningkatan mesin skutik yang perbandingan kompresinya dinaikkan terasa dari rpm bawah sampai atas. “Buat Yamaha Mio yang pistonnya cekung, cara menaikkan kompresinya bisa dengan melakukan papas silinder head. Enggak usah banyak-banyak, untuk skutik harian cukup 1-1,5 mm saja,” terang Ditto. Sementara itu buat pengguna Honda BeAT, untuk menaikkan rasio kompresi bisa dengan mengganti piston. Cukup masukkan piston Honda Vario yang berkubah jenong
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
FUNGSI PILOT JET DAN MAIN JET
FUNGSI PILOT JET DAN MAIN JET
FUNGSI PILOT JET DAN MAIN JET. Di dalam
karburator, selain ada pelampung dan jarumnya, juga terdapat part yang namanya pilot dan main jet.Secara
fungsi, baik main jet maupun pilot jet merupakan part jeroan yang dipakai untuk
mendukung tugas utama dari karbu,
PENASARAN DENGAN ULASAN NYA,,neh langsung aja baca artikel berikut ini ya...
Saat mesin mulai distarter dan hidup, suplai bahan bakarnya dialirkan melalui pilot jet. “Sampai putaran mesin menengah, pasokan bahan bakar masih mengandalkan part itu. Boleh dibilang juga, bahwa onderdil ini membantu motor untuk berakselerasi pada putaran mesin bawah sampai menengah,”
Makanya, tak jarang untuk mendapatkan besutan yang galak di putaran mesin bawah, ukuran pilot jet diseting ulang. Tapi bagaimana menentukan bahwa ukuran pilot jetnya sudah pas?
“Gampang. Setelah pilot jet bawaan motor diganti ukurannya dan motor digeber, coba lihat sisa pembakaran di ujung busi. Bila berwarna putih, tandanya suplai bahan bakar terlalu miskin,”
Itu kalau ukurannya kekecilan, nah bila terlalu besar maka akan terlihat saat grip gas dipelintir spontan. Di sini mesin motor tak bisa langsung meraung di putaran rendah sesaat setelah grip gas dibuka.
Namun setelah putaran mesinnya mulai sesuai dengan suplai bahan bakar, maka mesin akan normal kembali. “Itu terjadi karena pada rpm rendah, suplai bahan bakar terlalu banyak,”
MAIN JET
Juga dipakai sebagai part pendukung karbu untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar. Walau fungsinya sama, namun main jet akan bekerja mengalirkan bahan bakar saat putaran mesin sudah ada di tengah sampai atas.
Saat mengaplikasi knalpot aftermarket untuk mendongkrak stamina, biasanya mekanik menyarankan untuk ganti ukuran main jet. “Tentu itu untuk bisa mendapat suplai bahan bakar yang pas, saat rpm mulai main di putaran mesin tengah sampai atas,...
Nah untuk mendapatkan ukuran yang pas, perlu perhatikan tanda-tandanya. Bila kelar ganti main jet dan saat motor digeber cepat menjerit, maka dipastikan ukuran main jet kekecilan. “Tentu hal itu membuat motor larinya jadi tak bisa maksimal,
Sebaliknya, bila ukuran main jet terlalu besar maka akibatnya mesin akan brebet di putaran atas. Tentu hal tersebut karena suplai bahan bakar yang terlalu berlebih.
Nah
mungkin ulasan ini bisa membantu sobat bloger
salam.sumber
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
kerja mesin 4 tak
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana
untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun
piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft).
Empat proses tersebut terbagi
dalam siklus :
Langkah hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam
silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah
bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran, Prosesnya adalah ;
1. Piston bergerak dari Titik Mati
Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
2. Klep inlet terbuka, bahan bakar
masuk ke silinder
3. Kruk As berputar 180 derajat
4. Noken As berputar 90 derajat
5. Tekanan negatif piston menghisap
kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder
—————————
LANGKAH KOMPRESI
Dimulai saat klep inlet menutup
dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan
flywheel. Tujuan dari langkah kompresi
adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat
bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi
tenaga, Prosesnya sebagai berikut :
1. Piston bergerak kembali dari TMB
ke TMA
2.
Klep In
menutup, Klep Ex tetap tertutup
3.
Bahan
Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
4.
Sekitar
15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
5.
Kruk as
mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
6.
Noken as
mencapai 180 derajat
___________________
LANGKAH TENAGA
Dimulai ketika campuran
udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini
merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder
sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston
turun ke silinder bore. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak
rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel
yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as
membantu piston melakukan siklus berikutnya, Prosesnya sebagai berikut :
1. Ledakan tercipta secara sempurna
di ruang bakar
2. Piston terlempar dari TMA menuju
TMB
3. Klep inlet menutup penuh,
sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
4. Terjadi transformasi energi
gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
5. Putaran Kruk As mencapai 540
derajat
6. Putaran Noken As 270 derajat
———————————–
LANGKAH BUANG
Langkah buang menjadi sangat
penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien.
Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa
knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja
terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan
mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Prosesnya adalah :
1. Counter balance weight pada kruk
as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA
2. Klep Ex terbuka Sempurna, Klep
Inlet menutup penuh
3. Gas sisa hasil pembakaran
didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot
4. Kruk as melakukan 2 rotasi penuh
(720 derajat)
5. Noken as menyelesaikan 1 rotasi
penuh (360 derajat)
———————————————————–
FINISHING PENTING — OVERLAPING
Overlap adalah sebuah kondisi
dimana kedua klep intake dan out berada dalam possisi sedikit terbuka pada
akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi
kinerja dalam mesin pembakaran dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep
dan inersia udara di dalam manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka
klep masuk sebelum piston mencapai TMA di akhir langkah buang untuk
mempersiapkan langkah hisap. Dengan tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa
pembakaran, klep buang tetap terbuka hingga setelah TMA. Derajat overlaping
sangat tergantung dari desain mesin dan seberapa cepat mesin ini ingin bekerja, manfaat dari proses overlaping :
1. Sebagai pembilasan ruang bakar,
piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran
2. Pendinginan suhu di ruang bakar
3. Membantu exhasut scavanging
(pelepasan gas buang)
4. memaksimalkan proses pemasukkan
bahan-bakar
Oke dengan mengenal prinsip dan
cara kerja mesin 4 tak, semoga dapat menjadi pegangan awal sebelum merencanakan
modifikasi. Mana hal yang penting untuk dimanfaatkan agar proses langkah tenaga
bekerja optimal. Tetap sehat… Tetap semangat! Biar bisa modifikasi mesin tiap
hari
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
settingan nouvo 54an apa ya bang?
BalasHapusdari mesin ampe cvt . .
tmkasih ..